Pengertian Peta
Peta adalah bayangan rupa bumi yang digambarkan di bidang datar (bidang gambar) dengan skala tertentu, sedangkan peta topografi adalah peta yang memperlihatkan unsur-unsur asli dan buatan manusia di atas permukaan bumi. Unsur-unsur tersebut dapat dikenal maupun diidentifikasi dan pada umumnya untuk memperlihatkan keadaan yang sesungguhnya. [Rockville 86].
Adapun persyaratan-persyaratan geometrik yang harus dipenuhi oleh suatu peta sehingga menjadi peta yang ideal adalah:
- Jarak antara titik-titik yang terletak di atas peta harus sesuai dengan jarak aslinya di permukaan bumi (dengan memperhatikan faktor skala tertentu).
- Luas suatu unsur yang direpresentasikan di atas peta harus sesuai dengan luas sebenarnya (juga dengan mempertimbangkan skalanya).
- Sudut atau arah suatu garis yang direpresentasikan di atas peta harus sesuai dengan arah yang sebenarnya (seperti di permukaan bumi).
- Bentuk suatu unsur yang direpresentasikan di atas peta harus sesuai dengan bentuk yang sebenarnya. Pada kenyataannya di lapangan merupakan hal yang tidak mungkin menggambarkan sebuah peta yang dapat memenuhi semua kriteria di atas, karena permukaan bumi itu sebenarnya melengkung.
Sehingga pada saat melakukan proyeksi dari bentuk permukaan bumi yang melengkung tersebut ke dalam bidang datar (kertas) akan terjadi distorsi. Oleh karena itu maka akan ada kriteria yang tidak terpenuhi, prioritas kriteria dalam melakukan proyeksi peta tergantung dari penggunaan peta tersebut di lapangan.

Jenis Peta
Secara Umun Peta dapat dibedakan atas :
1. Peta Topografi
Peta topografi memperlihatkan posisi horizontal serta vertical dari unsure alam dan buatan manusia dalam suatu bentuk tertentu. Peta topografi dikenal sebagai peta yang bersifat umum karena unsur-unsur yang di sajikan adalah unsure yang terdapat di permukaan bumi sesuai dengan kegunaan dari peta bersangkutan. (H. Frick 1979)
Peta topografi adalah suatu peta yang memperlihatkan atau menggambarkan segala keadaan kenampakan fisik dari roman muka bumi, yang meliputi bentuk, ukuran, letak hubungan dan penyebarannya pada suatu daerah. Pengertian lain mengenai peta topografi ada dua, yaitu:
- Peta yang menggambarkan relief permukaan bumi beserta bangunan alami maupun buatan manusia yang ada di atasnya.
- Peta yang menggambarkan relief/sifat permukaan bumi yang digambarkan dengan garis kontur.
Dalam hal menginterepetasi/ menganalisa peta topografi, hal yang harus diperhatikan adalah garis kontur dan kontur indeks. (HS Jaya Asri, DKK,2002)
Garis kontur adalah garis yang menghubungkan titik-titik yang terletak pada ketinggian yang sama dari permukaan laut.
Beberapa sifat garis kontur sebagai berikut :
- Satu garis kontur hanya mewakili satu ketinggian tertentu.
- Nilai dari suatu garis kontur dihitung daeri ketinggian muka laut rata-rata mempunyai nilai nol.
- Satu garis kontur tidak akan berpotongan dengan garis kontur laiinya yang mewakili ketinggian berbeda, dan tidak akan berimpit dengan garis kontur lain, kecuali ddalam keadaan tertentu, missal terdapat Over hanging cliff.
- Garis kontur tidak pernah bercabang dan menyambung garis kontur lain.
- Garis kontur rapet menunjukkkan lereng yang curam dan renggang menunjukkan lereng yang landai.
- Garis kontur yang menutup semakin kecil menunjukkan suatu bukit, sedangkan bila diberi tanda garis-garis pendek ( bergerigi ) berarti daerah depresi.
- Garis kontur harus menutup atau berakhir di tepi peta.
- Garis kontur dengan harga interval setengah digambarkan berupa garis-garis putus-putus, Biasanya banyak dijumpai pada bagian puncak bukit.
Kontur indeks adalah garis kontur yang dicetak lebih tebal dari garis kontur lainnya, merupakan kelipatan tertentu dari bebrapa garis kontur biasa. Maksud dari pembuatan garis kontur indeks ini adalah untuk menyederhanakan dan mempermudah pembacaan peta topografi. Besarnya kelipatan dipengaruhi oleh medan.
2. Peta Tematik
Peta tematik adalah suatu bentuk peta yang menyajikan unsur-unsur tertentu dari permukaan bumi sesuai dari tema atau topic dari peta yang bersangkutan. Peta tematik umumnya digunakan sebagai data analisis dari beberapa unsure permukaan bumi di dalam pengambilan keputusan. Pada pembuatan peta tematik, peta topografi sebagai dasar sedangkan data tematik yang di sajikan adalah hasil survey langsung dan survey tidak langsung.
Proyeksi Peta
Merupakan teknik-teknik yang digunakan untuk menggambarkan sebagian atau keseluruhan permukaan tiga dimensi yang secara kasar berbentuk bola ke permukaan datar dua dimensi dengan distorsi seminimal mungkin. Distorsi dapat dikurangi dengan membagi daerah yang dipetakan menjadi bagian yang tidak terlalu luas dan menggunakan bidang datar.
Berikut ini akan dijelaskan proyeksi peta yang sering digunakan terutama proyeksi dalam melakukan prosess digitasi :
a. Proyeksi UTM (Universal Transverse Mercator)
Salah satu proyeksi peta yang terkenal dan sering digunakan adalah UTM. Sebagai ciri hasil proyeksi UTM ini pada sebuah peta, yaitu terdapatnya garis lintang (Latitude) dan garis bujur (Longitude). Keuntungan Peta ini adalah menggunakan sistem koordinat global (seluruh dunia) sehingga apabila kita menggambarkan suatu daerah yang diketahui Latitude dan Longitude-nya maka apabila kita mau menggabungkan satu peta dengan peta yang lainnya tidak akan sulit.
b. Non-Earth
Proyeksi Non-Earth ini merupakan proyeksi yang menggunakan koordinat lokal. Proyeksi ini biasanya digunakan untuk mendigitasi (map info) berupa suatu denah atau peta tersebut bersifat independen (hanya terdiri 1 lembar peta tersebut).
Sumber:
Asri Jaya
HS, DKK,2002. Penuntun Geologi Lapangan, Jurusan Teknik Geologi
UNHAS ( UNPUBL), Hal 41- 47.
Sekian uraian tentang Pengertian dan Jenis Peta, semoga bermanfaat.