Kumpulan Pengertian Menurut Para Ahli

Selasa, 11 Oktober 2022

Pengertian Resiko Bisnis Menurut Para Ahli

| Selasa, 11 Oktober 2022

Pengertian Risiko Bisnis 

Ricky W. Griffin dan Ronald J. Ebert yang diterjemahkan Irham Fahmi (2013), menyatakan bahwa risiko adalah ketidakpastian tentang kejadian di masa depan (uncertainty about future events). Risiko bisnis dapat diartikan sebagai ketidakpastian pada perkiraan keuntungan atau kerugian operasi perusahaan di masa yang akan datang. Risiko bisnis perusahaan berpengaruh terhadap kelangsungan hidup perusahaan dan dimana perusahaan mampu untuk membayar utangnya. Perusahaan yang memiliki risiko bisnis yang tinggi cenderung kurang dapat menggunakan utang dalam jumlah yang besar dalam pendanaan perusahaan karena untuk menghindari tidak terbayarnya utang di masa yang akan datang.


Risiko bisnis menurut Brigham dan Houston (2014) sebagai berikut: “Business risk is the single most important determinant of capital structure, and it represents the amount of risk that is inherent in the firm’s operations even if it uses no debt financing.” 


Dari pengertian diatas, risiko bisnis diartikan sebagai satu-satunya penentu penting dari struktur modal dan itu mewakili jumlah risiko yang melekat dalam operasi perusahaan bahkan jika tidak menggunakan pembiayaan dengan utang. 


Menurut Gitman (2012) pengertian risiko bisnis sebagai berikut: “Business risk as the risk to the firm of being unable to cover its operating cost. In general, the greater the firm’s operating leverage-the use of fixed operating costs the higher its business risk.” 


Dari pengertian diatas, risiko bisnis diartikan sebagai risiko bagi perusahaan karena tidak dapat menutupi biaya operasionalnya. Secara umum, semakin besar leverage operasi perusahaan, penggunaan biaya operasi tetap semakin tinggi risiko bisnisnya. 


Menurut Yunita dan Tony Seno (2018) pengertian risiko bisnis adalah sebagai berikut: “Risiko bisnis merupakan salah satu risiko aset perusahaan yang akan dihadapi jika perusahaan menggunakan utang yang terlalu tinggi akibat beban biaya pinjaman yang dilakukan perusahaan.” 


Menurut Ratri dan Ari (2017) pengertian risiko bisnis sebagai berikut: “Risiko bisnis merupakan risiko dari perusahaan saat tidak mampu menutupi biaya operasionalnya dan dipengaruhi oleh stabilitas pendapatan dan biaya. Perusahaan dengan risiko bisnis yang tinggi cenderung menghindari pendanaan dengan menggunakan utang dibandingkan dengan perusahaan dengan risiko bisnis yang lebih rendah.” 


Sedangkan Setyawan, dkk (2016) menyatakan bahwa business risk merupakan ketidakpastian yang melekat dalam proyeksi tingkat pengembalian aktiva di masa depan yang dihadapi oleh perusahaan. Dari beberapa pengertian diatas mengenai risiko bisnis dapat disimpulkan bahwa risiko bisnis merupakan risiko dari perusahaan saat tidak mampu menutupi biaya operasionalnya yang sejalan dengan ketidakpastian tingkat pengembalian atau laba sebelum bunga dan pajak (Earning Before Interest and Tax/EBIT) atas total aktiva yang dimiliki perusahaan.





Indikator Risiko Bisnis

Tingkat risiko bisnis suatu perusahaan dapat dilihat dari perhitungan EBIT dibagi total aktiva, sehingga dari pembagian itu dapat dilihat besar kecilnya risiko bisnis yang ditentukan dari total aktiva yang dimiliki perusahaan. 

Menurut Ratri dan Ari (2017) indikator yang digunakan untuk menghitung risiko bisnis adalah Basic Earning Power Ratio (BEPR) sebagai berikut: 


𝐡𝐸𝑃𝑅 =        𝐸𝐡𝐼𝑇
               π‘‡π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ π΄π‘˜π‘‘π‘–π‘£π‘Ž


Tingkat risiko bisnis suatu perusahaan dapat juga dilihat dengan menghitung Degree of Operating Leverage (DOL). Menurut Gitman (2015) pengertian leverage operasi adalah “the potential use of fixed operating costs to magnifiy the effect of changes in sales on the firm’s EBIT”. Indikator yang digunakan untuk menghitung DOL menurut Gitman (2015:568) sebagai berikut:

𝐷𝑂𝐿 =     Ξ”𝐸𝐡𝐼𝑇 
               Ξ”π‘†π‘Žπ‘™π‘’π‘  

Menurut Agus Sartono (2010): 
“Business risk atau risiko bisnis dalam penelitian ini diproksikan dengan degree of operating leverage (DOL). Besar kecilnya degree of operating leverage (DOL) akan berdampak pada tinggi rendahnya risiko bisnis perusahaan.” 

Menurut Wimelda dan Aan Marlinah (2013) risiko bisnis dihitung dengan standar deviasi return saham secara bulanan selama setahun. Indikator yang digunakan adalah sebagai berikut: 


𝐡𝑅=𝑆𝑇𝐷 π‘…π‘’π‘‘π‘’π‘Ÿπ‘› π‘†π‘Žβ„Žπ‘Žπ‘š 

𝐡𝑅 =   π‘ƒπ‘–𝑑−𝑃𝑖𝑑−1
               π‘ƒπ‘–𝑑−1 


Keterangan:
BR = Business Risk
STD = Standar deviasi
Pit = Closing price bulanan pada bulan t 
Pit-1 = Closing price bulanan pada bulan t-1 


Rasio risiko bisnis diatas menjelaskan perhitungan return yang diharapkan dan deviasi standar (risiko) dengan menggunakan data pengharapan. Dalam penelitian ini penulis menggunakan proksi BEPR yakni EBIT dibagi total aktiva sebagai alat untuk mengukur tingkat risiko bisnis. Alasan penulis menggunakan proksi BEPR ini, karena aktiva berhubungan dengan seberapa besar perusahaan menjaminkan aktivanya untuk penggunaan utang jangka panjang dalam pendanaan perusahaan, semakin besar tingkat aktiva yang dimiliki perusahaan, semakin besar penggunaan utang dalam pendanaan perusahaan. Artinya, semakin besar tingkat aktiva yang dimiliki perusahaan, semakin kecil risiko bisnis yang dimiliki perusahaan.


Sumber:
Brigham, Eugene F. dan Joel F. Houston. 2014. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Buku 1. Edisi 11. Jakarta : Salemba Empat.


Sekian uraian tentang Pengertian Resiko Bisnis Menurut Para Ahli, semoga bermanfaat...!

Related Posts