Kumpulan Pengertian Menurut Para Ahli

Kamis, 20 Januari 2022

Pengertian Globalisasi Menurut Para Ahli

| Kamis, 20 Januari 2022

Pengertian Globalisasi

Globalisasi merupakan perkembangan kontemporer yang memiliki pengaruh terhadap munculnya berbagai kemungkinan perubahan dunia. Pengaruh globalisasi dapat menghilangkan berbagai hambatan yang membuat dunia semakin terbuka dan saling membutuhkan antara satu sama lain. Dapat dikatakan bahwa globalisasi membawa perspektif baru tentang konsep "Dunia Tanpa Batas" yang saat ini telah menjadi realita dan berpengaruh secara signifikan terhadap perkembangan budaya yang akhirnya membawa perubahan baru. 


Berikut ini adalah pengertian dan definisi globalisasi menurut beberapa ahli: Globalisasi juga sering diartikan sebagai internasionalisasi karena keduanya memiliki banyak persamaan dari segi karakteristik, sehingga kedua istilah ini sering dipertukarkan. Beberapa pihak mendefinisikan globalisasi sebagai sesuatu yang berhubungan dengan berkurangnya kekuatan, peran dan batas-batas suatu negara. Dalam arti yang luas, globalisasi mengacu kepada seluruh kegiatan masyarakat dunia. Bahkan, globalisasi dapat juga didefinisikan sebagai intensifikasi hubungan sosial di seluruh dunia yang menghubungkan daerah-daerah terpencil dengan berbagai cara, dimana kejadian-kejadian lokal terbentuk oleh peristiwa-peristiwa yang terjadi di tempat lain dan sebaliknya. Dibawah ini tercantum beberapa definisi globalisasi menurut para ahli.






Waters mendefinisikan globalisasi dari sudut pandang yang berbeda. Dia mengatakan bahwa globalisasi merupakan sebuah proses sosial, dimana batas geografis tidak penting terhadap kondisi sosial budaya, yang akhirnya menjelma ke dalam kesadaran seseorang.


Definisi ini hampir sama dengan apa yang dimaksudkan oleh Giddens. Dimana, globalisasi adalah adanya saling ketergantungan antara satu bangsa dengan bangsa lain, antara satu manusia dengan manusia lain melalui perdagangan, perjalanaan, pariwisata, budaya, informasi, dan interaksi yang luas sehingga batas-batas negara menjadi semakin sempit.


Pengertian globalisasi seperti ini juga telah disampaikan oleh beberapa ahli yang mengatakan bahwa globalisasi adalah proses individu, kelompok, masyarakat dan negara yang saling berinteraksi, terkait, tergantung, dan saling mempengaruhi antara satu sama lain, yang melintasi batas negara.

Tomlinson mendefinisikan globalisasi sebagai suatu penyusutan jarak yang ditempuh dan pengurangan waktu yang diambil dalam menjalankan berbagai aktifitas sehari-hari, baik secara fisik (seperti perjalanan melalui udara) atau secara perwakilan (seperti penghataran informasi dan gambar menggunakan media elektronik), untuk menyebrangi mereka.


Menurut Lyman bahwa globalisasi biasanya diartikan sebagai "rapid growth of interdependency and connection in the world of trade and finance". Tetapi, ia sendiri berpendapat bahwa globalisasi tidak hanya terbatas hanya pada fenomena perdagangan dan aliran keuangan yang berkembang dengan kian meluas saja, ini karena adanya kecendrungan lain yang didorong oleh kemampuan teknologi yang memfasilitasi perubahan keuangan, seperti globalisasi komunikasi "there are other trends driven by the same explosion of technological capability that have facilitated the financial change. Globalization of communication is one such trend". Globalisasi dapat dilihat sebagai kompresi ruang dan waktu dalam hubungan sosial dan munculnya kesadaran global tentang kemampatan tersebut. Dalam bahasa seharihari, proses ini bisa dikatakan sebagai "dunia menjadi semakin kecil". 

Globalisasi dapat juga didefenisikan sebagai proses pertumbuhan dan perkembangan kegiatan ekonomi lintas batas nasional dan regional. Ini diperlihatkan melalui pergerakan barang, informasi, jasa, modal dan tenaga kerja melalui perdagangan dan investasi. Scholte melihat beberapa defenisi yang dimaksudkan dengan globalisasi, antaranya adalah sebagai berikut:
  1. Internasionalisasi. Globalisasi diartikan sebagai meningkatnya aktivitas hubungan internasional. Walaupun masing-masing negara masih mempertahankan identitasnya, namun menjadi semakin tergantung antara satu sama lain. 
  2. Liberalisasi. Globalisasi juga diartikan sebagai semakin berkurangnya batas-batas sebuah negara. Misalnya, masalah harga ekspor/impor, lalu lintas devisa dan migrasi. 
  3. Universalisasi. Semakin luasnya penyebaran material dan immaterial ke seluruh dunia, hal ini juga diartikan sebagai globalisasi. Pengalaman di satu tempat dapat menjadi pengalaman di seluruh dunia.
  4. Westernisasi. Westernisasi merupakan satu bentuk dari universalisasi, dimana makin luasnya penyebaran budaya dan cara berfikir sehingga berpengaruh secara global. 
  5.  Hubungan transplanetari dan suprateritorialiti. Definisi yang kelima ini sedikit berbeda dengan keempat definisi sebelumnya. Keempat definisi sebelumnya mengidentifikasi bahwa masing-masing negara masih mempertahankan status ontologinya, namun pada definisi yang kelima ini menyatakan bahwa dunia global mempunyai ontologinya sendiri, bukan sekedar gabungan dari berbagai negara.

Namun sejauh ini, penggunaan istilah globalisasi belum memberikan definisi yang jelas. Meskipun beberapa fitur dan dimensi telah banyak dinyatakan seperti di atas. Konsep globalisasi perlu dikupas secara lebih mendalam sehingga kita dapat menilai pengaruh globalisasi terhadap peradaban dan perubahan perilaku. Memang, sampai saat ini, kita belum memiliki definisi dan konsep globalisasi yang jelas. Kita anggap bahwa kesepakatan para ahli tentang isu defenisi globalisasi belum/tidak akan tercapai. Hal yang sama juga belum adanya kesepakatan ilmiah dalam perumusan konsep budaya dan peradaban itu sendiri.

Seperti telah ditampilkan di atas bahwa cakupan globalisasi sangat luas. Berdasarkan pendapat para ahli, definisi globalisasi secara komprehensif adalah suatu himpunan dari proses pengaliran global dari berbagai jenis objek yang melibatkan setiap bidang aktifitas manusia baik bentuk fisik, maupun non-fisik, informasi, ide, institusi dan sistem. Himpunan proses aliran ini dan bidang kegiatan manusia yang terlibat kian kait mengait, saling tergantung dan semakin kompleks sifatnya.

Globalisasi dalam arti yang luas ini adalah merupakan suatu fakta yang tidak perlu diperdebatkan. Dan mungkin kita setuju bahwa pada hakikatnya proses globalisasi itu telah ada jauh sebelum istilah globalisasi itu diperkenalkan. Atau lebih tepatnya, proses globalisasi yang terjadi sebelum istilah globalisasi diperkenalkan sering disebut sebagai globalisasi tanpa nama "Globalization was reality without name". Globalisasi tanpa nama ini ada sebelum era penjajahan dan imperalisme Barat yang dimulai sekitar tahun 1500, bahkan sebelum peradaban Islam mengusai dunia. Malahan, akar rumput globalisasi dapat dilacak di zaman pra-Islam.


Menurut Mars bahwa pada sifatnya, imperealisme merupakan bentuk dari globalisasi. Atau paling tidak, dapat dianggap sebagai agen globalisasi. Seperti yang kita tahu bahwa setiap imperialisme memiliki kecendrungan untuk mengglobalisasikan objek-objek tertentu. Berdasarkan pandangan ini, kita dapat mengatakan bahwa peradaban Romawi dan peradaban Persia, yang ada sebelum peradaban Islam, telah memicu tren globalisasi dan mempercepat perkembangannya. Tentu, globalisasi saat ini tentu memiliki perbedaan dengan globalisasi pada masa lampau. Namun perbedaan itu bukan dari segi sifatnya tetapi dari segi fitur-fiturnya. Artinya, selagi kita berbicara fakta yang sama yaitu globalisasi, maka sifatnya akan tetap sama walupun zamannya telah berubah. Sifat globalisasi adalah proses pengaliran secara global dari berbagai objek. Malahan, secara kasarnya, bidangbidang aktifitas manusia yang terlibat dalam proses pengaliran objek-objek tersebut tidak berubah.


Fitur globalisasi telah mengalami banyak perubahan seiring dengan perubahan zaman. Misalnya, fitur secara eksponensial, saling ketergantungan, kecepatan dan luas. Aliran berbagai objek zaman sekarang jauh lebih cepat, lebih banyak dan lebih luas dibandingkan dengan zaman-zaman lampau. Fenomena globalisasi seperti ini dapat dikiaskan sebagai suatu gelombang yang melanda dunia. Gelombang pada zaman modern lebih kuat, besar dan lebih cepat dibandingkan gelombang globalsisai pada zaman peradaban Islam. Pada masa pasca modern, gelombang globalisasi lebih besar lagi, lebih kuat dan lebih merajalela di berbagai belahan dunia.

Konsep globalisasi perlu penjelasan yang lebih rinci agar kita dapat mengevaluasi pengaruh globalisasi terhadap segala segi kehidupan seperti politik, ekonomi, sosial, budaya dan agama. Sifat dan ruang lingkup pengaruh globalisasi yang dapat dibahas tergantung pada makna yang diberikan kepada istilah globalisasi itu sendiri. Dan perlu difahami bahwa makna globalisasi merupakan "sumber pengaruh", sedangkan "penerima pengaruh" adalah segala segi kehidupan.


Sumber:
Seperti yang dinyatakan oleh Osman dalam Osman, B., 2008. Pengaruh Globalisasi Terhadap Peradaban. Jurnal Peradaban, 1. ISSN 1985-6296, h. 75-98.
Waters, M. 1995. Globalization. 2nd Edition. Taylor and Francis Group. London.


Sekian uraian tentang Pengertian Globalisasi Menurut Para Ahli, semoga bermanfaat..!

Related Posts