Pengertian Kecerdasan Spiritual
Mujib dan Mudzakir (dalam Safaria, 2007) mengungkapkan bahwa kecerdasan spiritual lebih merupakan konsep yang berhubungan bagaimana seseorang cerdas dalam mengelola dan mendayagunakan makna-makna, nilai-nilai, dan kualitas-kualitas kehidupan spiritualnya, kehidupan spiritual disini meliputi hasrat untuk hidup bermakna (the will to meaning) yang memotivasi kehidupan manusia untuk senantiasa mencari makna hidup (the meaning of life) dan mendambakan hidup bermakna (the meaningfull life).
Zohar dan Marshall (2007) mendefinisikan kecerdasan spiritual adalah kecerdasan untuk menghadapi persoalan makna atau value yaitu kecerdasan untuk menempatkan perilaku dan hidup kita dalam konteks makna yang lebih luas dan kaya, kecerdasan untuk menilai bahwa tindakan atau jalan hidup seseorang lebih bermakna dibanding dengan yang lain. SQ adalah landasan yang diperlukan untuk memfungsikan IQ dan EQ secara efektif dan sebagi kecerdasan tertinggi kita. Sedangkan didalam ESQ, kecerdasan spiritual adalah kemampuan untuk memberi makna ibadah terhadap setiap perilaku dan kegiatan, melalui langkah-langkah dan pemikiran yang bersifat fitrah, menuju manusia yang sepenuhnya (hanif) dan memiliki pola pemikiran tauhidi (integralistik), serta berprinsip hanya karena Allah.
Michael Levin (2000) dalam bukunya Spiritual Intellegence, Awakening the Power of Your Spirituality and Intuition menjelaskan bahwa kecerdasan spiritual adalah sebuah perspektif “spirituality is a perspective”artinya mengarahkan cara berfikir kita menuju kepada hakekat terdalam kehidupan manusia dan kecerdasan spiritual tertinggi hanya bisa dilihat jika individu telah mampu mewujudkannya dan terefleksi dalam kehidupan sehari-harinya. Artinya sikap-sikap individu mencerminkan penghayatannya akan kebijaksanaan yang mendalam.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa kecerdasan spiritual adalah kecerdasan yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan hidup yang dihadapi, manusia dituntut untuk kreatif mengubah penderitaan menjadi semangat (motivasi) hidup yang tinggi sehingga penderitaan berubah menjadi kebahagiaan hidup. Manusia harus mampu menemukan makna kehidupannya.
Aspek-Aspek Kecerdasan Spiritual
Kecerdasan spiritual merupakan kecerdasan untuk mengahadapi dan memecahkan persoalan makna dan nilai. Menurut Zohar dan Marshall (2007), aspek-aspek kecerdasan spiritual mencakup hal-hal sebagai berikut:
- Kemampuan bersikap fleksibel. Kemampuan individu untuk bersikap adaptif secara spontan dan aktif, memiliki pertimbangan yang dapat dipertanggung jawabkan disaat menghadapi beberapa pilihan.
- Tingkat kesadaran yang tinggi. Kemampuan individu untuk mengetahui batas wilayah yang nyaman untuk dirinya, yang mendorong individu untuk merenungkan apa yang dipercayai dan apa yang dianggap bernilai, berusaha untuk memperhatikan segala macam kejadian dan peristiwa dengan berpegang pada agama yang diyakininya.
- Kemampuan untuk menghadapi dan memanfaatkan penderitaan. Kemampuan individu dalam mengahadapi penderitaan dan menjadikan penderitaan yang dialami sebagai motivasi untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik dikemudian hari.
- Kemampuan untuk menghadapi dan melampaui rasa sakit. Kemampuan individu dimana disaat dia mengalami sakit, ia akan menyadari keterbatasan dirinya, dan menjadi lebih dekat dengan Tuhan dan yakin bahwa hanya Tuhan yang akan memberikan kesembuhan.
- Kualitas hidup yang diilhami oleh visi dan nilai-nilai. Kualitas hidup individu yang didasarkan pada tujuan hidup yang pasti dan berpegang pada nilai-nilai yang mampu mendorong untuk mencapai tujuan tersebut.
- Keengganan untuk menyebabkan kerugian yang tidak perlu. Individu yang mempunyai kecerdasan spiritual tinggi mengetahui bahwa ketika dia merugikan orang lain, maka berarti dia merugikan dirinya sendiri sehingga mereka enggan untuk melakukan kerugian yang tidak perlu.
- Berpikir secara holistik. Kecenderungan individu untuk melihat keterkaitan berbagai hal.
- Kecenderungan untuk bertanya mengapa dan bagaimana jika untuk mencari jawaban-jawaban yang mendasar.
- Menjadi pribadi mandiri. Kemampuan individu yang memiliki kemudahan untuk bekerja melawan konvensi dan tidak tergantung dengan orang lain.
Sumber:
Safaria, Triantoro. (2007). Spiritual Intelegence (Metode Pengembangan
Kecerdasan Spiritual Anak).Yogyakarta:Graha Ilmu
Sekian uraian tentang Pengertian Kecerdasan Spiritual Menurut Para Ahli, semoga bermanfaat.