Pengertian BPH (Benign Prostate Hypertrophy)
Adalah : pembesaran progresif dan kelenjar prostat (secra umum pada pria lebih dari 50 th) menyebabkan berbagai derajat obstruksi uretal dan pembatasan aliran urinarius.
B. Penyebab BPH
Hingga sekarang masih belum diketahui secara pasti penyebab terjadinya hiperplasi prostat, tetapi beberapa hipotesis menyebutkan bahwa hiperplasi prostat erat kaitannya dengan peningkatan kadar dehidrostestosteron (DHT) dan proses aging proses (Aging Proses / penenuaan ).
Beberapa hipotesa yang diduga sebagai penyebab timbulnya hiperplasi prostat adalah :
- adanya perubahan kesimbangan antara hormon testosteron dan estrogen pada usia lanjut.
- Peranan dari Growth Faktor sebagai pemacu pertumbuhan stroma kelenjar prostat.
- Meningkatkan lama hidup sel – sel prostat karena berkurangnya sel – sel yang mati.
- Teori sel stem menerangkan bahwa terjadi proliferasi abnormal sel stem sehingga menyebabkan produksi sel stroma dan sel epitel kelenjar prostat menjadi berlebihan.
- ingin miksi tapi tidak jadi (Hesistansi).
- Aliran kemih menjadi lemah, tidak lancar, volume sedikit.
- Sering miksi di malam hari (nocturia)
- Masih ada tetesan air kemih setelah miksi (terminal dribbling).
- Frekuensi miksi bertambah (polakisuria).
- Adanya perasaan kandung kemih belum kosong semua pada waktu miksi.
- Perasaan ingin miksi, yang tidak bisa ditahan (urgensi).
- Kadang – kadang miksi tidak dapat ditahan sama sekali (urgen inkontinensia).
- Perasaan nyeri pada saat kencing (disuria).
- Retensi urine.
Dari skore 1 – P 35 dapat dikelompokan gejalanya dalam 3 derajat yaitu :
- Ringan 0 – 7.
- Sedang 8 – 19.
- Berat 20 – 35.
2 Gejala pada saluran kemih bagian atas
Keluhan akibat penyulit hiperplasia prostat pada saluran bagia atas berupa gejala obstruksi antara lain ; nyeri pinggang, benjolan dipinggang (yang merupakan tanda dari Hydroneprhosis) atau demam yang merupakan tanda dari infeksi atau urosepsis.
3 Gejala diluar saluran kemih.
Tidak jarang pasien berobat kedokter karena mengeluh adanya hernia inguinalis dan hemoroid akibat sering mengejan pada saat meningkatkan tekanan intra abdomen. Selain itu pada pemeriksaan fisik mungkin di dapat buli -– buli yang terisi penuh dan teraba massa kistik di daerah supra simphisis akibat retensi urine. Pada pemeriksaan colok dubur didapatkan konsistensi prostat kenyal seperti mraba ujung hidung, lotus kanan dan kiri simetris dan tidak di dapatkan nodul.
Demikianlah pembahasan mengenai pengertian BPH (Benign Prostate Hypertropy), semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi kita semua..