Pengertian Partisipasi Politik menurut Ahli, Sebagai berikut :
Pengertian Partisipasi Politik menurut pendapat Robert P. Clark,
Partisipasi Politik dapat diartikan berbeda-beda tergantung pada kultur
politik (budaya politik) yang melandasi kegiatan partisipasi tersebut.
Clark mengangkat pengertian partisipasi politik menurut rumusan Samuel
P. Huntington dan Joan M. Nelson yang menyatakan bahwa partisipasi
politik adalah aktivitas pribadi-pribadi warga negara untuk mempengaruhi
pembuatan keputusan pemerintah.
Dari sumber yang sama Miriam Budiarjo melengkapi pengertian Huntington sebagai berikut :
Partisipasi
dapat bersifat perorangan atau secara kelompok, diorgahznisasikan atau
secara spontan, ditopang atau sporadis, secara baik-baik atau dengan, legal atau tidak legal, aktif atau tidak aktif.
Menurut Closky, Pengertian Partisipasi Politik
ialah kegiatan-kegiatan sukarela dari warga masyarakat melalui mereka
yang mengambil bagian dalam proses pemilihan penguasa dan secara
langsung atau tidak langsung dalam proses pembentukan kebijaksanaan
umum.
Dari
pengertian partisipasi politik yang diungkapkan para pakar di atas,
memberi informasi bahwa partisipasi politik lebih dialamatkan kepada
aktivitas masyarakat (warga negara) di dalam turut memikirkan kehidupan
negara. Kegiatan partisipasi politik pada intinya tertuju pada dua
subjek, yaitu :
(1) Pemilihan penguasa, dan
(2) Melaksanakan segala kebijaksanaan penguasa (pemerintahan).
Partisipasi politik
merupakan cerminan dari sikap politik (political behavior) warga negara
yang berwujud dalam perilaku baik secara psikis maupun secara fisik.
Perilaku politik yang berkristal dalam wujud partisipasi politik yang
berlangsung secara konvensional sebagai suatu keharusan yang berada
dalam setiap sistem. Partisipasi yang berlangsung bersifat legal dan
berada dalam ikatan normatif. Partisipasi politik yang dikehendaki
adalah partisipasi yang tumbuh atas kesadaran sebagai partisipasi murni
tanpa adanya paksaan.
Pada
negara-negara totaliter, partisipasi politik telah dipola menurut
kebijaksanaan elit berkuasa (elit pemerintahan, elit partai).
Partisipasi semacam ini yaitu partisipasi yang dimobilisasikan untuk
tujuan ideologi.
Terwujudnya partisipasi murni menunjukkan bahwa jalinan komunikasi antara elit infrastruktur (elit berkuasa) dengan jalinan harmonism. Untuk mewujudkan partisipasi murni, maka masyarakat harus lengkap dan cukup menerima pesan-pesan komunikasi (termasuk transformasi nilai-nilai) dan informasi tentang langkah kebijaksanaan pemerintah yang berkaitan dengan kepentingan masyarakat.
Robert Clark
memberik pilihan terhadap partisipasi politik menurut kualitas yang
dimiliki warga negara, termasuk kesertaan media massa di dalam membangun
motivasi masyarakat terhadap partisipasi tersebut. Menurut Clark
tingkat partisipasi negara-negara Afrika Selatan, beberapa negara di
Amerika Latin dan sebagian kecil di Asia.
Oleh
sebab itu dalam kenyataan empiris bentuk partisipasi politik sangat
bergantung kepada latar belakang sejarah, kemajuan negara, tingkat
pendidikan masyarakat dan kualitas kesadaran bernegara. Sekian
pembahasan mengenai pengertian partisipasi politik, semoga tulisan saya
mengenai pengertian partisipasi politik dapat bermanfaat.
Sumber :
- Rochhajat Harun dan Sumarno AP, 2006. Judul : Komunikasi Politik sebagai Suatu Pengantar. Penerbit CV Mandar Maju : Bandung.
Gambar Pengertian Partisipasi Politik |