Kumpulan Pengertian Menurut Para Ahli

Kamis, 16 April 2015

Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Menurut Para Ahli

| Kamis, 16 April 2015
Apa Itu Sistem Informasi Akuntansi?
Sistem informasi akuntansi merupakan salah satu bagian yang terpenting dari seluruh informasi yang diperlukan oleh pihak manajemen. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang Sistem Informasi Akuntansi, terdapat penjelasan mengenai Sistem Informasi Akuntansi menurut beberapa ahli.
 1. Sistem
Menurut Azhar Susanto (2008:22), “ Sistem adalah kumpulan/group dari sub sistem/bagian/komponen apapun baik phisik ataupun non phisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu.”
Menurut Mulyadi (2008:3), “Sistem merupakan suatu organisasi formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasikan sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan manajemen guna memudahkan pengelolaaan perusahaan”.
Sedangkan Sistem menurut Romney dalam Dewi Fitriasari dan Deny Arnos Kwary (2004:2) adalah : “Sistem adalah rangkaian dari dua atau lebih komponen-komponen yang selain berhubungan, yang berinteraksi untuk mencapai tujuan”.
Berdasarkan pengertian diatas menunjukkan bahwa sistem merupakan suatu kesatuan yang terdiri dari beberapa komponen baik phisik ataupun non phisik yang saling bekerja sama satu dengan yang lainnya untuk mencapai tujuan tertentu. 
2. Informasi
Menurut Azhar Susanto (2008:38), “Informasi adalah hasil pengolahan data yang memberikan arti dan manfaat”. Sedangkan menurut Baridwan (2005:5), “Informasi adalah data yang diolah sehingga dapat dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan yang tepat”.
Berdasarkan pengertian diatas menunjukkan bahwa informasi merupakan hasil pengolahan data yang berguna sebagai dasar untuk mengambil keputusan.
Mc.Leod dalam Azhar susanto (2008:38) menyebut informasi yang berkualitas apabila informasi tersebut memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
  1. Accuracy ( Akurat) Artinya informasi harus mencerminkan keadaan yang sebenarnya. Pengujian akurasi dilakukan oleh dua orang atau lebih  yang berbeda, apabila pengujian tersebut menghasilkan hasil yang sama maka data tersebut dianggap akurat.
  2. Timely ( Tepat waktu) Artinya informasi itu harus bersedia atau ada pada saat informasi tersebut diperlukan, tidak besok atau tidak beberapa jam lagi.
  3. Relevant (Relevan) Artinya informasi yang diberikan harus sesuai dengan yang dibutuhkan oleh individu yang ada di berbagai tingkatan dan bagian dalam organisasi.
  4. Complete (Lengkap)Artinya informasi harus diberikan secara lengkap. Misalnya informasi tentang penjualan tidak ada bulannya atau tidak ada data fakturnya.”

3. Akuntansi
Menurut Azhar Susanto (2008:4), “Akuntansi adalah bahasa bisnis, setiap organisasi menggunakannya sebagai bahasa komunikasi saat berbisnis”.
Menurut Niswonger, Warren, Reeve dan Fess yang dialih bahasakan oleh Helda Gunawan (1999:6), “Akuntansi adalah sistem informasi yang memberikan laporan kepada pihak-pihak berkepentingan mengenai kegiatan ekonomi dan kondisi perusahaan”.
Berdasarkan pengertian tersebut, maka sistem informasi akuntansi dapat diartikan sebagai sistem informasi yang menghasilkan informasi atau laporan keuangan yang digunakan pihak-pihak berkepentingan mengenai kegiatan ekonomi dan kondisi perusahaan.
Dari pengertian-pengertian tersebut kita dapat mengambil pengertian mengenai sistem informasi akuntansi seperti yang dikemukakan para ahli.

Sistem Informasi Akuntansi menurut Azhar Susanto (2008:72) adalah sebagai berikut :
“Sistem Informasi Akuntansi dapat didefinisikan sebagai kumpulan (integrasi) dari sub sistem/komponen baik fisik maupun non fisik yang saling berhubungan dan bekerja sama satu sama lain secara harmonis untuk mengolah data transaksi yang berkaitan dengan masalah keuangan menjadi informasi keuangan”.
Baridwan (2004:4) juga menyatakan pengertian sistem informasi akuntansi yaitu :
“Sistem Informasi Akuntansi adalah suatu komponen yang mengumpulkan, menggolongkan, mengolah, menganalisa dan mengkombinasikan informasi keuangan yang relevan untuk pengambilan keputusan pihak-pihak luar (seperti inspektorat pajak, investor, dan kreditor) pihak-pihak dalam (terutama manajemen).”

Sistem Informasi Akuntansi menurut Nugroho Widjajanto (2001:4) adalah :
“Sistem Informasi Akuntansi adalah susunan berbagai formulir catatan, peralatan, termasuk komputer dan perlengkapannya serta alat komunikasi, tenaga pelaksananya dan laporan yang terkoordinasikan secara erat yang didisain untuk mentransformasikan data keuangan menjadi informasi keuangan yang dibutuhkan manajemen”.

Unsur-Unsur Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Azhar Susanto (2008:12), terdapat beberapa unsur dalam sistem informasi akuntansi, yaitu :
  1. Sumber daya manusia dan alat
  2. Catatan
  3. Informasi atau laporan-laporan.”
Menurut Mulyadi (2008:3-5) mengungkapakan unsur-unsur sistem akuntansi sebagai berikut :
  1. Formulir : Formulir merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam terjadinya transaksi. Formulir sering disebut dokumen, karena dengan formulir ini peristiwa yang terjadi dalam organisasi direkam (didokumentasikan) di atas secarik kertas.
  2. Jurna: Jurnal merupakan catatan akuntansi pertama yang digunakan untuk mencatat, mengklasifikasikan, dan meringkas data keuangan dan data lainnya. Dalam jurnal ini, data keuangan untuk pertama kalinya diklasifikasikan menurut penggolongan yang sesuai dengan informasi yang akan disajikan dalam laporan keuangan.
  3. Buku Besar: Buku besar (general ledger) terdiri dari rekening-rekening pembantu yang digunakan untuk meringkas data keuangan yang telah dicatat sebelumnya dalam jurnal. Rekening-rekening dalam buku besar ini disediakan sesuai dengan unsur-unsur informasi yang akan disajikan dalam laporan keuangan.
  4. Buku Pembantu : Buku pembantu ini terdiri dari rekening-rekening pembantu yang terinci data keuangan yang tercantum dalam rekening tertentu dalam buku besar. Buku besar dan buku pembantu merupakan catatan akuntansi akhir (book of final entry), yang berarti tidak ada catatan akuntansi lain lagi sesudah data akuntansi diringkas dan digolongkan dalam rekening buku besar dan buku pembantu.
  5. Laporan : Laporan berisi informasi yang merupakan keluaran sistem akuntansi. Laporan dapat berbentuk hasil cetak komputer dan tayangan pada layar monitor komputer. Hasil akhir proses akuntansi adalah laporan keuangan yang dapat berupa neraca, laporan rugi laba, laporan perubahan laba yang ditahan, laporan harga pokok produksi, laporan biaya pemasaran, laporan harga pokok penjualan, daftar umur piutang, daftar utang yang akan dibayar, daftar saldo persediaan yang lambat penjualannya.” 
Fungsi Sistem Informasi Akuntansi
Fungsi sistem informasi akuntansi menurut Hall yang dialih bahasakan oleh  Dewi Fitriasari (2007:12) adalah :
  1. Pekerjaan yang sifatnya yang berulang dapat diminimalisir.
  2. Sistem penyimpanan data menjadi lebih sistematis.
  3. Mengurangi tingkat kesalahan.
  4. Pekerjaan menjadi lebih mudah karena Sistem Informasi Akuntansi sudah berjalan. Dalam hal ini akuntan hanya melakukan secara safing untuk membuktikan bahwa Sistem Informasi Akuntansi sudah berjalan dengan benar.”
Lebih lanjut Steinbert yang dialih bahasakan oleh Mulyadi (2006:3) menyatakan Sistem Informasi Akuntansi mempunyai tiga fungsi penting :
  1. Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas-aktivitas yang dilaksanakan oleh organisasi, sumber daya yang dipengaruhi oleh aktivitas-aktivitas tersebut, dan para pelaku yang terlibat dalam berbagai aktivitas tersebut, agar pihak manajemen, para pegawai, dan pihak-pihak luar yang berkepentingan dapat meninjau ulang hal-hal tersebut.
  2. Mengubah data menjadi informasi yang berguna bagi pihak manajemen untuk membuat keputusan dalam aktivitas perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan.
  3. Menyediakan pengendalian yang memadai untuk menjaga aset-aset organisasi. Termasuk data organisasi, untuk memastikan bahwa data tersebut tersedia saat dibutuhkan.”

 Tujuan Sistem Informasi Akuntansi
Dalam memenuhi kebutuhan informasi baik untuk kebutuhan pihak eksternal maupun pihak internal, sistem informasi harus didesain sedemikian rupa sehingga memenuhi fungsinya. Demikian pula suatu sistem informasi akuntansi dalam memenuhi fungsinya harus mempunyai tujuan-tujuan yang dapat memberikan pedoman kepada manajemen dalam melakukan tugasnya sehingga dapat menghasilkan informasi-informasi yang berguna, terutama dalam menunjang perencanaan dan pengendalian.

Menurut Azhar Susanto (2008:8-11), tujuan sistem informasi akuntansi adalah sebagai berikut:
  1. Mendukung aktivitas perusahaan sehari-hari.
  2. Mendukung proses pengambilan keputusan.
  3. Membantu pengelolaan perusahaan dalam memenuhi tanggung jawabnya kepada pihak eksternal.
  4. Mengumpulkan dan memasukkan data transaksi ke dalam sistem informasi akuntansi.
  5. Mengolah data transaksi.
  6. Menyimpan data untuk tujuan di masa mendatang.
  7. Memberi pemakai atau pemberi keputusan (manajemen) informasi yang mereka perlukan.
  8. Mengontrol semua proses yang terjadi.”

 Komponen Sistem Informasi Akuntansi
Komponen sistem informasi akuntansi terdiri dari beberapa bagian yang saling berintegrasi yang membentuk sebuah sistem. Menurut Azhar Susanto (2008:207) komponen sistem informasi akuntansi dapat dikelompokkan sebagai berikut:
1. “Perangkat Keras (Hardware)
2. Perangkat Lunak (Software)
3. Manusia (Brainware)
4. Prosedur (Procedure)
5. Basis data (Database)
6. Teknologi Jaringan komunikasi (Communication Network Technology)”

Penjelasan dari komponen-komponen sistem informasi akuntansi di atas adalah sebagai berikut:
1. Perangkat Keras (Hardware)
Hardware merupakan peralatan phisik yang dapat digunakan untuk            mengumpulkan, memasukkan, memproses, menyimpan dan mengeluarkan     hasil pengolahan data dalam bentuk informasi.
a. Bagian Input (Input Device)
Peralatan input merupakan alat-lat yang dapat digunakan untuk memasukkan data kedalam komputer. Ada beberapa contoh peralatan yang dapat digunakan untuk memasukkan data seperti berbentuk teks (seperti keyboard); atau berbentuk image (seperti scanner, kamera digital), suara, video (seperti kamera video) dan penunjuk (seperti mouse). Dan beberapa contoh lagi seperti Optical Code Recognition (OCR), touch screen, floppy disk, hardisk, NAS 300G, driver CD ROM/RW, DVD ROM/RW, digitizer dan lain-lain.
b. Bagian Pengolah Utama dan Memori
CPU (Central Processing Unit) yang terdiri dari komponen-komponen seperti:
(1)   Processor (CPU sesungguhnya)
(2)   Memory
(3)   Motherboard
(4)   Hardisk
(5)   Floppy disk
(6)   CD ROM
(7)    Expansion slots
(8)   Devices controller (multi I/0, VGA card, sound card)
(9)   Komponen lainnya (Fan, baterai, Conektor, dll)
c. Bagian Ouput (Output Devices)
Peralatan output merupakan peralatan-peralatan yang digunakan untuk mengeluarkan informasi hasil pengolahan data. Ada beberapa macam peralatan output yang biasa digunakan yaitu printer, layar monitor, Head Mount Display (HMD), LCD (Liquid Cristal Display) Projector dan speaker.
d. Bagian komunikasi
Peralatan komunikasi adalah peralatan-peralatan yang digunakan agar komunikasi data bisa berjalan dengan baik. Ada banyak jenis peralatan komunikasi, beberapa diantaranya adalah :
1.      Network card untuk LAN dan wireless LAN
2.      HUB/switching dan accsess poin wireless LAN
3.      Fiber optic, router dan range extender
4.      Berbagai macam modem (internal, external, PCMIA) dan wireless cardbus adapter
5.      Pemancar dan penerima
6.      Very small apertur satelit (VSAT) dan Satelit
2. Perangkat Lunak (Software)
Software adalah kumpulan dari program-program yang digunakan untuk menjalankan aplikasi tertentu pada komputer, sedangkan program merupakan kumpulan dari perintah-perintah komputer yang tersusun secara sistematis.
Software dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu perangkat lunak sistem (system software) dan perangkat lunak aplikasi (aplication software).
a. System Software
Perangkat lunak sistem merupakan kumpulan dari perangkat lunak yang digunakan untuk mengendalikan sistem komputer yang meliputi sistem operasi (operating system), intefpreter dan compiler (kompiler).
(1) Operating System
Operating system berfungsi untuk mengendalikan hubungan antara komponen-komponen yang terpasang dalam suatu sistem computer misalnya antara keyboard dengan CPU, dengan layar monitor dan lain-lain.
(2) Interpreter
Interpreter merupakan software yang berfungsi sebagai penterjemah bahasa yang dimengerti oleh manusia kedalam bahasa yang dimengerti oleh komputer (bahasa mesin) perintah per perintah.
(3) Compiler
Compiler berfungsi untuk menterjemahkan bahasa yang dipahami oleh manusia kedalam bahasa yang dipahami oleh komputer secara langsung satu file.
(4) Application Software
Perangkat lunak aplikasi atau sering juga disebut “paket aplikasi” merupakan software jadi yang siap untuk digunakan. Software ini dibuat oleh perusahaan perangkat lunak tertentu (software house) baik dari dalam maupun luar negeri yang umumnya berada di Amerika.

Macam-macam application software:
(1)    Sisten informasi akuntansi (quicken, account pro)
(2)    Word processor (word xp)
(3)    Desktop publishing (page maker)
(4)    Spreadsheet (excel xp)
(5)    Workgroup (office 2000)
(6)    Presentasi (powerpoint)
(7)    Komunikasi (microsoft net metting, outlook xp)
(8)    Browser (internet explorer)
3. Manusia (Brainware)
Brainware atau sumber daya manusia (SDM) merupakan bagian terpenting dari komponen sistem informasi dalam dunia bisnis yang dikenal sebagai sistem informasi akuntansi. Komponen SDM ini merupakan bagian yang tak terpisahkan dengan komponen lainnya didalam suatu sistem informasi sebagai hasil dari perencanaan, analisis, perancangan, dan strategi implementasi yang didasarkan kepada komunikasi diantara sumber daya manusia yang terlibat dalam suatu organisasi.
Sumber daya manusia (SDM) sistem informasi atau sistem infomasi akuntansi merupakan sumber daya yang terlibat dalam pembuatan sistem informasi, pengumpulan dan pengolahan data, pendistribusian dan pemanfaatan informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi tersebut.
Beberapa kelompok SDM suatu organisasi yang terlibat dalam beberapa aktivitas diatas secara garis besar dapat dikelompokkan kedalam pemilik dan pemakai sistem informasi.
a. Pemilik Sistem Informasi
Pemilik sistem informasi merupakan sponsor terhadap dikembangkannya sistem informasi. Mereka biasanya bertanggung jawab terhadap biaya dan waktu yang digunakan untuk pengembangan serta pemeliharaan sistem informasi, mereka juga berperan sebagai pihak penentu dalam menentukan diterima atau tidaknya sistem informasi.
b. Pemakai Sistem Informasi
Para pemakai sistem informasi sebagian besar merupakan orang-orang yang hanya akan menggunakan sistem informasi yang telah dikembangkan seperti operator dan manajer (end user). Para pemakai akhir sistem informasi tersebut menentukan:
(1)   Masalah yang harus dipecahkan
(2)   Kesempatan yang harus diambil
(3)   Kebutuhan yang harus dipenuhi
(4)   Batasan-batasan bisnis yang harus termuat dalam sistem informasi. Mereka juga cukup memperhatikan tayangan aplikasi di komputer baik dalam bentuk form input maupun outputnya.

4. Prosedur (Procedure)
Prosedur merupakan rangkaian aktivitas atau kegiatan yang dilakukan secara berulang-ulang dengan cara yang sama. Sedangkan aktivitas pada dasarnya melakukan suatu kegiatan berdasarkan informasi yang masuk dan persepsi yang dimiliki tentang informasi.
5. Basis Data (Database)
Database merupakan kumpulan data-data yang tersimpan didalam media penyimpanan di suatu perusahaan (arti luas) atau di dalam komputer (arti sempit).
6. Teknologi Jaringan Komunikasi (Communication Network Technology)
Telekomunikasi atau komunikasi data dapat didefinisikan sebagai penggunaan media elektronik atau cahaya untuk memindahkan data atau informasi dari suatu lokasi ke satu atau beberapa lokasi lain yang berbeda. Komunikasi yang terjadi diantara beberapa pihak yang berkomunikasi harus difasilitasi dengan infrastruktur berupa jaringan telekomunikasi yang konfigurasinya bisa berbentuk bintang (star), cincin (ring), dan hirarki (BUS). Jadi dengan menguasai jaringan telekomunikasi telah menolong persoalan yang disebabkan oleh masalah geografi dan waktu sehingga memungkinkan organisasi untuk mempercepat produksi dan pengambilan keputusan.

Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi
Pengertian Efektifitas Sistem Informasi Akuntansi
Efektif memiliki konotasi atau berkaitan dengan banyaknya hasil yang dicapai. Menurut Yamit (2003:14) efektivitas adalah suatu ukuran yang memberikan gambaran seberapa jauh target dapat dicapai baik secara kualitas maupun waktu, orientasinya adalah pada keluaran (output) yang dihasilkan.

Handoko (2003) dalam Iga Eka Damayanthi, Ni Luh Made Sierrawati (2012:42) mendefinisikan bahwa efektivitas sistem informasi akuntansi merupakan suatu ukuran yang memberikan gambaran sejauh mana target dapat dicapai dari suatu kumpulan sumber daya yang diatur untuk mengumpulkan, memproses dan menyimpan data elektronik, kemudian mengubahnya menjadi sebuah informasi yang berguna serta menyediakan laporan formal yang dibutuhkan dengan baik secara kualitas maupun waktu.

Pengukuran Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi
Turban, dkk (1996) dalam Endah Widiowati, Didi achjari (2004) menyebutkan bahwa sistem dapat dievaluasi dan dianalisis performansinya berdasarkan dua pengukuran utama, yaitu efektivitas dan efisiensi. Berdasarkan perspektif efisiensi, evaluasi berhubungan dengan penggunaan sumber-sumber daya yang diberikan (sumber daya manusia, mesin, material, dan uang) untuk menyediakan sistem informasi bagi user. Sedangkan dari perspektif efektivitas user atau unit organisasi user, evaluasi berhubungan dengan penggunaan sistem informasi dalam menyempurnakan misi organisasi (Hamilton dan Chervany, 1981).

Menurut Gatian (1994), sistem yang efektif didefinisikan sebagai suatu sistem yang dapat memberikan nilai tambah kepada perusahaan. Oleh karena itu sistem yang efektif harus dapat memberikan pengaruh yang positif kepada perilaku user. Selain itu Martin, dkk (2000) menyatakan bahwa sistem yang efektif dapat dianalisis berdasarkan beberapa kriteria dapat meningkatkan efektivitas bisnis, dapat memperluas bisnis atau pelayanan, dan dapat meningkatkan keunggulan bersaing dari perusahaan (Endah Widiowati dan Didi Achjari, 2004:34).

Berbagai variabel yang mempengaruhi efektivitas sistem informasi telah dikemukakan oleh banyak peneliti. Weber (1999) menggunakan system quality, information quality, perceived usefulness, computer self-efficacy, perceived ease of use, use (amount, type), IS satisfaction, individual impact, dan organizational impact sebagai variabel-variabel yang menentukan efektivitas suatu sistem informasi.

Model pengukuran keberhasilan sistem informasi yang lain dikemukakan oleh William H. DeLone dan Ephraim R. McLean, yang dikenal dengan D&M IS Success Model (DeLone dan McLean, 1992) dalam Endah Widiowati dan Didi Achjari (2004). Model DeLone dan McLean terdiri dari enam variabel, yaitu:
  • System Quality, yang mengevaluasi sistem pengolahan informasi itu sendiri. System Quality meliputi keterkinian data, akurasi sistem, efisiensi sistem, pemanfaatan sumber daya, kegunaan fasilitas dan fungsi, kenyamanan dalam mengakses, waktu respon, dan waktu turnaround.
  • Information Quality, berkaitan dengan output sistem informasi. Information Quality meliputi dapat dimengerti, dapat dibaca, kejelasan, format, ketidak-biasan, akurasi informasi, ketepatan, keandalan, keterkinian, tingkat kepentingan, keunikan, dan tampilan.
  • Service Quality , berkaitan dengan tingkat pengendalian user atas sistem, kepercayaan user terhadap sistem, upgrade hardware baru, standarisasi hardware, sikap positif staf pendukung terhadap user, efektivitas biaya sistem informasi, dan tingkat pelatihan bagi user.
  • Information Use,  berkaitan dengan penggunaan output dari sistem informasi oleh penerima. Information Use tersebut meliputi motivasi untuk menggunakan, penggunaan sesuai tujuan, frekuensi mengakses, jumlah record yang diakses, frekuensi permintaan report, jumlah report yang diberikan, dan jumlah inquiry.
  • User Satisfaction, berkaitan dengan respon penerima terhadap penggunaan output sistem informasi. User Satisfaction meliputi akurasi informasi, ketepatan, kelengkapan informasi, keandalan informasi, pemahaman aplikasi, hubungan dengan unit IS, komunikasi dengan unit IS, kecepatan respons dan kualitas respons.
  • Net Benefit, berkaitan dengan keuntungan yang dari penggunaan sistem informasi. Net Benefit meliputi mendorong tindakan manajemen, memperbaiki kualitas perencanaan, memperbaiki kinerja tugas, kesadaran akan adanya informasi meningkatkan kekuatan individu dalam memberikan pengaruh dan penilaian IS secara individu, mempersingkat waktu membuat keputusan dan menjamin kebenaran keputusan.

Efektivitas Penggunaan Teknologi Informasi
Pengertian Teknologi Informasi
Teknologi adalah alat yang digunakan individu untuk membantu menyelesaikan tugas-tugasnya. Kata teknologi banyak merujuk pada sistem komputer yang terdiri atas perangkat keras, perangkat lunak dan data serta dukungan layanan yang disediakan untuk membantu para pemakai dalam menyelesaikan tugasnya (Ni Luh Sari Widhiyani, 2008:220).

Menurut Husein dalam Ni Luh Sari Widhiyani (2002:220) yang dimaksud dengan teknologi adalah perangkat keras komputer yang digunakan untuk membantu aktivitas input, pemrosesan, dan output pada sistem informasi, software komputer yang terdiri atas instruksi-instruksi yang telah diprogram untuk mengontrol dan mengkoordinasi kerja perangkat keras komputer, teknologi penyimpanan data, teknologi telekomunikasi yang memudahkan para manajer berkomunikasi dari satu tempat ke tempat lain.

Maharsi (2000:128) mendefinisikan teknologi informasi sebagai perpaduan antara teknologi komputer dan telekomunikasi dengan teknologi lain seperti perangkat keras, perangkat lunak, database, teknologi jaringan, dan peralatan telekomunikasi lainnya. Teknologi informasi adalah salah satu alat bagi para manajer untuk menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungan usahanya.

Teknologi Informasi (TI), atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah Information technology (IT) adalah istilah umum yang menjelaskan teknologi apapun yang membantu manusia dalam membuat, mengubah, menyimpan, mengomunikasikan dan/atau menyebarkan informasi. TI menyatukan komputasi dan komunikasi berkecepatan tinggi untuk data, suara, dan video. Contoh dari Teknologi Informasi bukan hanya berupa komputer pribadi, tetapi juga telepon, TV, peralatan rumah tangga elektronik, dan peranti genggam modern (misalnya ponsel). http://id.wikipedia.org/wiki/Teknologi_informasi.

Dari definisi di atas, nampak bahwa teknologi informasi tidak hanya terbatas pada teknologi komputer yang berhubungan dengan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software), tetapi juga termasuk teknologi telekomunikasi. Dengan kata lain bahwa teknologi informasi merupakan hasil konvergensi antara teknologi komputer dan teknologi telekomunikasi.

Jenis Sistem Informasi Berbasis Komputer
Bodnar (2004:4) dalam Iga Eka Damayanthi dan Ni Luh Made Sierrawati mengemukakan, bahwa sistem informasi berbasis komputer merupakan sekelompok perangkat keras dan perangkat lunak yang dirancang untuk mengubah data menjadi yang bermanfaat. Ada beberapa jenis informasi berbasis komputer, antara lain:
  1. “Sistem pengolahan data elektronik adalah pemanfaatan teknologi komputer untuk melakukan pengolahan data transaksi-transaksi dalam suatu organisasi.
  2. Sistem informasi manajemen menguraikan penggunaan teknologi komputer untuk menyediakan informasi bagi pengambilan keputusan para manajer.
  3. Sistem pendukung keputusan yaitu dalam sistem ini data diproses kedalam format pengambilan keputusan bagi kepentingan pemakai akhir. Sistem ini mensyaratkan pengunaan model-model keputusan dan basis data khusus, dan benar-benar terpisah dari sistem pengolahan data.
  4. Sistem pakar adalah sistem informasi berbasis aplikasi tertentu untuk bertindak seperti seorang konsultan ahli bagi pemakainya.
  5. Sistem informasi eksekutif adalah sistem yang dibuat untuk kebutuhan manajemen strategi tingkat puncak.
  6. Sistem informasi akuntansi adalah sistem berbasis komputer yang dirancang untuk mengubah data akuntansi menjadi informasi.”

 Penggunaan Teknologi Informasi
Komputer adalah suatu alat pengolah data yang dapat melaksanakan perhitungan secara substansial, termasuk operasi hitung, nonhitung, dan operasi logika tanpa campur tangan manusia (Widjajanto, 2001:59). Suatu sistem yang berbasis komputer sangat diperlukan oleh perusahaan untuk membantu mereka dalam pengolahan data, transmisi data, dan akan berakhir pada pengambilan keputusan. Komputer hanyalah sebuah alat bantu, sebuah mesin yang tidak berguna jika tanpa manusia sebagai pengendalinya. Sebagai sebuah alat, komputer memiliki kelebihan dibandingkan dengan alat-alat lain yang diciptakan manusia. (Ni Luh Sari Widhiyani, 2008:221)

Menurut Thompson.et.al (1991;1994) dalam Dedi Rianto Rahadi (2007) kemanfaatan TI merupakan manfaat yang diharapkan oleh pengguna TI dalam melaksanakan tugasnya. Pengukuran kemanfaatan tersebut berdasarkan frekuensi penggunaan dan diversitas/keragaman aplikasi yang dijalankan. Thompson (1991) juga menyebutkan bahwa individu akan menggunakan TI jika mengetahui manfaat positif atas penggunaannya.

Chin dan Todd (1995) dalam Dedi Rianto Rahadi (2007) memberikan beberapa dimensi tentang kemanfaatan TI. Menurut Chin dan Todd (1995) kemanfaatan dapat dibagi kedalam dua kategori, yaitu:
1.     Kemanfaatan dengan estimasi satu faktor
Kemanfaatan dengan estimasi satu faktor meliputi dimensi;
1.      “Menjadikan pekerjaan lebih mudah (makes job easier)
2.      Bermanfaat (usefull)
3.      Menambah produktifitas (Increase productivity)
4.      Mempertinggi efektifitas (enchance efectiveness)
5.      Mengembangkan kinerja pekerjaan (improve job performance)”

2.     Kemanfaatan dengan estimasi dua faktor (kemanfaatan dan efektifitas).
      Kemanfaatan dengan estimasi dua faktor oleh Chin dan Todd (1995)          dibagi menjadi dua kategori lagi yaitu kemanfaatan dan efektifitas, dengan        dimensi-dimensi masing-masing yang dikelompokkan sebagai berikut:
1.      “Kemanfaatan meliputi dimensi :
a.         Menjadikan pekerjaan lebih mudah (makes job easier),
b.        Bermanfaat (usefull),
c.         Menambah produktifitas (Increase productivity).
2.    Efektifitas meliputi dimensi :
a.         Mempertinggi efektivitas (enchance my effectiveness),
b.        Mengembangkan kinerja pekerjaan (improve my job performance).”

Menurut Abdul Halim (1994:62) dalam Ni Luh Sari Widhiyani (2008) beberapa keunggulan Komputer jika dibandingkan dengan manusia dalam hal pemrosesan data adalah sebagai berikut:

  1. “Komputer mampu memproses data secara lebih efektif jika dibandingkan dengan manusia. Komputer dapat melakukan perhitungan dengan kecepatan tinggi dan merupakan prosesor yang sangat akurat.
  2. Dalam kondisi-kondisi tertentu komputer mampu memproses transaksi lebih murah daripada manusia.
  3. Komputer merupakan prosesor yang lebih dapat diandalkan daripada manusia. Komputer secara otomatis mengikuti seperangkat instruksi secara lebih terperinci, tepat, dan konsisten.
  4. Komputer dapat menyimpan data lebih baik dan lebih rapi daripada manusia.
  5. Secara operasional komputer dapat lebih efisien daripada manusia.
  6. Komputer bersama-sama dengan manusia dapat memenuhi kebutuhan para manajer dengan lebih baik daripada hanya manusia yang bekerja sepenuhnya.”


Manfaat utama penggunaan komputer dalam pengolahan data (Wilkinson, 1994:290) dalam Ni Luh Sari Widhiyani (2008) adalah sebagai berikut.
  1. “Dapat memproses transaksi dengan volume atau kapasitas yang lebih besar dalam waktu tertentu.
  2. Dapat bekerja sepanjang hari tanpa berhenti dan tanpa membuat kesalahan.
  3. Dapat memproses transaksi yang rumit secara efektif dan efisien.
  4. Secara otomatis mengikuti seperangkat instruksi terperinci menurut program yang telah disusun secara tepat dan konsisten.
  5. Dapat menyimpan data lebih rapi, sekaligus mengkonsolidasikan banyak data.
  6. Dapat memadukan siklus-siklus pemrosesan transaksi dan file-file.
  7. Dengan jaringan telekomunikasi, baik kabel maupun satelit dapat menghubungkan  data file di tempat jauh dan terpisah.
  8. Dapat membantu pemutakhiran data dan informasi setiap saat.
  9. Dapat menyajikan laporan dengan lebih terperinci, tepat waktu, dan selektif menurut kebutuhan.”

Pengukuran Efektivitas Penggunaan Teknologi Informasi
Menurut Maria M. Ratnasari (2009) bahwa penggunaan teknologi sistem informasi dapat dilihiat dari kemudahaan pemakai teknologi sistem informasi dalam mengidentifikasi data, mengakses data dan menginterpretasikan data yang diperlukanya untuk memenuhi berbagai kebutuhan tugas atau pekerjaannya. Pemakai teknologi sistem informasi dapat dikatakan memiliki kepercayaan terhadap teknologi sistem informasi jika pemakai merasa bahwa dengan penggunaan teknologi sistem informasi tersebut tugas-tugas yang dihadapi akan dapat diselesaikan dengan lebih mudah dan cepat.

Referensi:
Azhar Susanto. 2008. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Gramedia.

Related Posts