Pengertian Biaya
Untuk mengelola suatu perusahaan, diperlukan informasi biaya yang sistematik dan komparatif. Informasi ini membantu manajemen untuk dapat menetapkan sasaran laba perusahaan dimasa yang akan datang, menetapkan target departemen menuju pencapaian sasaran akhir, mengevaluasi keefektifan rencana dan sebagainya. Oleh karena itu, akan sangat penting bagi manajemen untuk mengetahui pengertian dan klasifikasi biaya secara lebih mendalam.
Berbagai macam pengertian atau definisi biaya, yang masing-masing berbeda, karena itu tidak jarang terjadi perbedaan persepsi, sekalipun bagi mereka yang senantiasa dihadapkan dan menyadari sepenuhnya betapa penting arti biaya tersebut dalam menjalankan tugas sehari-hari. Para akuntan, ekonom, dan teknisi, misalnya masing-masing memiliki dan menggunakan konsep yang meskipun tidak bertentangan satu sama lain namun tetap tampak adanya perbedaan. Dalam membicarakan biaya kualitas terlebih dahulu harus diketahui definisi biaya. Menurut para ahli, biaya dapat diartikan sebagai berikut:
Menurut Mulyadi (2015) “Pengertian biaya dalam arti luas biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu.
Ada 4 unsur pokok dalam definisi biaya tersebut :
- Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi
- Diukur dalam satuan uang,
- Yang telah terjadi atau yang scara potensial akan terjadi,
- Pengorbanan tersebut untuk tujuan tertentu.”
Sedangkan pengertian biaya menurut Kieso (2011), yaitu: “Cost is the value exchange at the time somethingis acquired”
Menurut V. Wiratna Sujarweni (2015) biaya mempunyai dua pengertian yaitu secara luas dan secara sempit, mendefinisikan biaya sebagai berikut : “Biaya dalam arti luas adalah pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang dalam usahanya untuk mendapatkan sesuatu untuk mencapai tujuan tertentu baik yang sudah terjadi dan belum terjadi/baru direncanakan. Biaya dalam arti sempit adalah pengorbanan sumber ekonomi dalam satuan uang untuk memperoleh aktiva.”
Menurut Kautsar dan mochammad Farid (2016) mendefinisikan biaya adalah : “Biaya (kos) adalah kas atau nilai equivalen kas yang dikorbankan untuk mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan memberi manfaat saat ini atau dimasa mendatang bagi organisasi.”
Menurut Baldric Siregar, dkk (2013) “Kos (cost) adalah pengorbanan sumber ekonomi untuk memperoleh barang atau jasa yang diharapkan member manfaat sekarang atau masa yang akan datang. kos diukur dalam satuan mata uang.” Pengorbanan yang terjadi dalam rangka memperoleh suatu barang atau jasa yang bemanfaat, dikatakan setara dengan kas karena sumber daya non kas juga dapat ditukar dengan barang atau jasa.
Pengorbanan tersebut dapat diukur dengan jumlah pengeluaran kas, aktiva yang ditransfer atau ditukarkan maupun jasa yang diserahkan yang dinyatakan dalam rupiah atau satuan uang. Jadi, menurut beberapa defisini diatas penulis menyimpulkan bahwa biaya terjadi dalam rangka untuk memperoleh manfaat. Pada perusahaan yang bertujuan mendapatkan laba, manfaat masa depan (future benefit) berarti pendapatan (revenue), dengan suatu pengeluaran atau pengorbanan yang yang dikeluarkan untuk mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan memperoleh manfaat.
Klasifikasi Biaya
Klasifikasi biaya diperlukan untuk menyampaikan dan menyajikan data biaya agar berguna bagi manajemen dalam mencapai berbagai tujuannya. Sebelum menghimpun dan mengalokasikan biaya dengan baik.
Menurut Baldric siregar, dkk (2013) “pada dasarnya biaya dapat diklsifikasikan berdasarkan :
- Ketertulusan biaya;
- Perilaku biaya;
- Fungsi pokok perusahaan;
- Elemen biaya produksi
Ada klasifikasi biaya lain, yaitu klasifikasi berdasarkan proses pokok manajerial. Sebagian biaya yang berdasarkan klasifikasi ini adalah biaya standard dan biaya sesungguhnya. Topic ini dibahas dalam akuntansi biaya bagian biaya standar. Contoh lain biaya berdasarkan klasifikasi ini adalah biaya relevan dan tidak relevan. Kedua jenis biaya tersebut diuraikan lebih lanjut pada bab ini dengan topik biaya dalam pebuatan keputusan.
1. Ketelusuran Biaya
Klasifikasi berdasarkan Ketertelusuran. Berdasarkan ketertulusan biaya ke produk, biaya dapat digolongkan menjadi dua, yaitu :
- Biaya langsung (direct cost) adalah biaya yang ditelusur sampai kepada produk scara langsung. Biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsungdapat ditelusur sampai kepada produk. Dalam pembuata meja. Banyaknya kayu dan biaya kayu yang digunakan dapat ditelusur ke setiap meja yang diproduksi. Biaya tenaga kerja langsung adalah gaji atau upahkaryawan produksi yang terlibat langsung dalam mengerjakan produk. Karyawan dan jam kerjanya dapat diidentifikasikan hingga ke setiap produk yang dihasilkan.
- Biaya tidak langsung (indirect cost) adalah biaya yang tidak dapat scara langsung ditelusur ke produk. Gaji mandor produksi adalah contoh biaya tidak langsung. Seorang mandor tidak langsung terlibat dalam pengerjaan suatu produk tertentu. Seorang mandor dapat mengawasi pengerjaan beberapa produk sekaligus. Oleh karena itu, gaji mandor produksi tidak dapat dikategorikan sebagai biaya langsung melainkan biaya tidak langsung.
Klasifikasi biaya berdasarkan Perilaku. Tingkat aktivitas dapat berubahubah, naik atau turun. Perilaku biaya menggambarkan pola variasi perubahan tinggkat aktivitas terhadap perubahan biaya. Berdsarkan perilakunya, biaya dapat diklasifikasikan menjadi :
- Biaya variable (variable cost)
- Biaya tetap (fixed cost)
- Biaya campuran (mixed cost)
Biaya tetap adalah biaya yang jumlahnya tidakterpengaruh oleh tingkat aktivitas dalam kisaran waktu tertantu. Walaupun tingkat aktivitas meningkat atau menurun, jumlah biaya tetap tidak berubah. Meskipun demikian, biaya tetap per unit akan berubah seiring dengan perubahan tingkat aktivitas. Apabila tingkat aktivitaas meningkat, biaya tetap per unit akan meningkat. Contoh biaya teteap adalah biaya sewa peralatan pabrik.
Biaya campuran adalah biaya yang memiliki karakteristik biaya variabel dan sekaligus biaya tetap. Sebagaian unsur biaya campuran yang lain tidak berubah walaupun tingkat aktivitas berubah. Biaya listrik adalah contoh biaya campuran. Biaya pemakian listrik berubah sesuai dengan perubahan tingkat pemakian listrik. Sementara, biaya abodemen listrik tidak berubah walaupun pemakian litrik berubah
3. Fungsi pokok perusahaan
Klasifikasi biaya berdasarkan fungsi. Pada dasarnya ada tiga jenis fungsi pokok diperusahaan manufaktur. Fungsi pokok tersebut adalah fungsi produksi, fungsi oemasaran serta fungsi administrasi dan umum. Berdasarkan fungsi pokok perusahaan, biaya dapat diklasifikasikan menjadi:
- Biaya produksi (production cost)
- Biaya pemasaran (marketing cost)
- Biaya administrasi dan umum (general and administrative expense).
Biaya pemasaran yaitu meliputi berbagai biaya yang terjadi untuk memasarkan produk atau jasa. Contohnya biaya promosi, biaya iklan dan biaya pengiriman.
Biaya administrasi dan umum adalah biaya yang terjaadi dalam rangka mengarahkan, menjalankan, mengendalikan perusahaan. Biaya administrasi dan umum terjadi dalam fungsi administrasi dan umum. Contohnya biaya administrasi dan umum adalah gaji pegawai administrasi, biaya depresiasi gedung kantor dan biaya perlengkapan kantor.
4. Elemen biaya produksi
Klasifikasi biaya berdasarkan elemen biaya produksi. Aktivitas produksi adalah aktivitas mengolah bahan menjadi produk jadi. Pengolahan bahan dilakukan oleh tenaga kerja mesin, peralatan dan fasilitas pabrik lainnya.
Berdasarkan fungsi produksi, biaya dapat diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu :
- Biaya bahan baku (raw material cost)
- Biaya tenaga kerja langsung (direct labor cost)
- Biaya overhead pabrik (manufacture overhead cost)
Bahan penolong tidak termasuk biaya bahan baku melainkan biaya overheadpabrik. Biaya tenaga kerja langsung adalah besarnya nilai gaji tenaga kerja yang terlibat langsung untuk mengerjakan produk. Pada dasarnya da dua jenis teanaga kerja, yaitu tenaga kerja langsung dan tenaga kerja tidak langsung. Karyawan produksi yang terlibat langsung dalam pembuatan produk, Misalnya buruh, termasuk tenaga kerja langsung. Supervisor dan kepala pabrik tidak scara langsung terlibat mengerjakan produk sehingga dikategorikan sebagai tenaga kerja tidak langsung. Biaya tenaga kerja tidak langsung bukan biaya tenaga kerja langsung melainkan biaya overhead pabrik. Biaya overhead pabrik adalah semua biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Contoh biaya overhead pabrik adalah nilai bahan penolong yang digunakan, gaji tenaga kerja tidak langsung, depresiasi peralatan pabrik, depresiasi gedung pabrik, dan asuransi pabrik. Biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung relative mudah ditelusur ke produk, sebaliknya biaya overhead pabrik relatife ditelusur ke produk.”
Sumber:
Mulyadi. 2015. Akuntansi Biaya, Edisi 5. Yogyakarta : Sekolah Tinggi Ilmu
Manajemen YKPN.
Sekian uraian tentang Pengertian Biaya Menurut Para Ahli, semoga bermanfaat.